Injeksi kerut ekspresi saat ini merupakan salah satu perawatan kecantikan yang paling populer dengan lebih dari 6 juta perawatan dilakukan setiap tahunnya. Injeksi kerut ekspresi lebih sering dikenal dengan nama BOTOX®, yang sebenarnya merupakan nama paten dari obat yang digunakan untuk menyamarkan atau menghilangkan kerutan pada wajah dengan cara melumpuhkan otot wajah.
Bahan aktif pada injeksi kerut ekspresi adalah neurotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium Botulinum, disebut botulinum toksin. Botulinum toksin merupakan neurotoksin, yang artinya racun yang akan mengganggu fungsi jaringan saraf.
Botulinum toksin digunakan secara medis untuk menghilangkan kerutan dinamis dengan melumpuhkan otot-otot wajah secara sementara. Kerutan dinamis adalah kerutan pada wajah yang disebabkan oleh kontraksi otot.
Kerutan dinamis akan semakin nyata/dalam dengan ekspresi wajah, contohnya garis horizontal pada dahi, garis-garis kerutan di antara alis dan garis senyum (kaki gagak) pada sisi mata. Botulinum toksin bekerja dengan menghalangi sinyal yang dikeluarkan oleh sel saraf agar tidak mencapai otot, sehingga otot tidak mendapat perintah untuk berkontraksi.
Hal ini akan membuat otot menjadi lumpuh dan menghasilkan garis wajah yang lebih lembut serta menghilangkan kerutan dinamis. Setelah 3 hingga 4 bulan, Botulinum toksin akan terurai dalam tubuh serta kehilangan aktivitasnya dan otot wajah serta kerutan yang pernah Anda miliki akan kembali seperti sedia kala.
Botulinum toksin diberikan dengan cara diencerkan terlebih dahulu dalam larutan garam fisiologis, kemudian disuntikan ke dalam jaringan otot yang ingin dilumpuhkan. Umumnya diperlukan waktu antara 24 – 72 jam hingga Botulinum toksin menampilkan efeknya. Selama periode ini, Anda tidak disarankan untuk menerima pemijatan atau facial pada wajah dan kepala. Walaupun sangat jarang, dapat dibutuhkan waktu hingga 5 hari untuk Botulinum toksin menampilkan efek penuhnya setelah disuntikan.
Botulinum toxin tidak dianjurkan digunakan oleh wanita hamil atau wanita yang sedang menyusui, dan oleh seseorang yang memiliki riwayat alergi terhadap Botulinum toksin dan atau bahan pembawanya.
RSS Feed