Meskipun melanin dapat melindungi kulit dari efek merusak sinar UV, namun biasanya melanin sendiri tidaklah cukup kuat untuk 'menahan' daya rusak tersebut, kecuali bila Anda memiliki warna kulit alami yang sangat gelap seperti halnya penduduk asli Sudan Selatan di benua Afrika.
Daya perlindungan melanin sebanding dengan tingkat kepadatannya didalam kulit, dengan kata lain pemilik kulit cerah akan lebih rentan untuk mengalami berbagai kerusakan kulit yang mungkin terjadi akibat paparan sinar UV, dan sebaliknya, pemilik kulit gelap secara alami lebih “kebal” terhadap efek merusak sinar UV, namun tetap perlu waspada. Kerusakan kulit permanen akibat paparan kronik sinar UV dapat bervariasi mulai dari timbulnya gangguan pigmentasi kulit, timbulnya garis halus/ kerutan, menurunnya kekenyalan kulit(kulit kendur) hingga keganasan (kanker) kulit yang sifatnya ringan hingga ganas.
Ada sekitar 4.2 juta kasus keganasan kulit yang terdiagnosa di tahun 2016 – dan jumlahnya diperkirakan akan meningkat di tahun 2017. Tanda-tanda keganasan kulit pada pasien berkulit gelap tidaklah sejelas pada pasien dengan kulit putih—inilah sebabnya kanker kulit pada kulit gelap seringkali terlambat terdiagnosa dan dibarengi dengan tingkat kematian yang lebih tinggi. Karena itulah, bagi jenis kulit Asia yang memiliki warna kulit sawo matang hingga coklat gelap, tetap disarankan untuk menggunakan tabir surya secara rutin, terlebih bagi mereka yang tinggal di Negara tropis dimana matahari bersinar sepanjang tahunnya.
Tabir surya, sebagaimana namanya, berfungsi untuk melindungi kulit dari kerusakan kulit terkait sinar ultraviolet. Terdapat dua golongan besar tabir surya, yaitu tabir surya kimiawi dan tabir surya fisik. Tabir surya kimiawi bekerja dengan menyerap sinar UV sebelum sempat menembus kulit, sedangkan tabir surya fisik seperti Zink Oksida dan titanium dioksida bekerja dengan menghalangi serta membuyarkan sinar matahari agar menjauhi kulit. Tabir surya fisik akan memberikan perlindungan segera bagi kulit setelah digunakan, sedangkan tabir surya kimiawi perlu digunakan setidaknya 15 menit sebelum berjemur untuk mendapatkan manfaatnya. Umumnya para ahli kulit lebih merekomendasikan jenis tabir surya fisik.
Sayangnya, tidak semua tabir surya fisik dapat “menyatu” dengan warna kulit gelap. Bagian tersulit dalam formulasi tabir surya adalah menemukan formula yang mampu “menyatu”dengan warna kulit, beberapa formulasi yang buruk bahkan akan “meninggalkan bubuk” menyerupai kapur setelah mengering, yang sangat menggangu penampilan.
Telah mempercantik wanita Indonesia selama lebih dari 20 tahun, Estetiderma memahami betul kebutuhan serta masalah yang dihadapi oleh wanita Indonesia. Estetiderma Sunscreen Lotion merupakan tabir surya fisik berbahan aktif Titanium Dioksida yang mudah ”menyatu” dengan kulit dan tidak meninggalkan jejas setelah mengering.
Selain mencegah kerusakan kulit akibat efek buruk sinar UV, Estetiderma Sunscreen Lotion juga dapat berfungsi sebagai alas bedak karena memiliki warna beige yang senada dengan warna kulit. Estetiderma Suncreen Lotion tersedia dalam 2 varian, yaitu Estetiderma Sunscreen Lotion for dry skin type untuk jenis kulit kering serta Estetiderma Sunscreen Lotion for oily skin type untuk jenis kulit berminyak. Gunakan Estetiderma Sunscreen Lotion setelah membersihkan wajah atau setelah menggunakan krim pagi.